Pangkalpinang, Minggu (23/03/2025)
Hari itu, matahari bersinar cukup terik ketika saya menerima panggilan servis dari seorang pelanggan di Perumahan Green Hill, Kelurahan Tuatunu, Pangkalpinang. Ia mengeluhkan bahwa mesin cucinya, merek Sharp, mengalami kendala. Bagian pengeringnya tidak berputar sama sekali, meskipun mesin cuci masih bisa menyala.
Tanpa menunggu lama, saya segera menuju lokasi dengan membawa peralatan servis lengkap. Sesampainya di sana, saya disambut oleh pemilik rumah, seorang ibu rumah tangga yang tampak cemas. "Mas, ini mesin cuci saya nggak bisa muter pengeringnya. Jadi harus diperas manual dulu sebelum dijemur," keluhnya.
Saya segera memeriksa kondisi mesin cuci. Setelah membuka bagian belakang, saya menemukan dua permasalahan utama:
1. Dinamo pengering rusak – Saya coba tempelkan tangan ke dinamo secara manual, tetapi terasa sangat panas. Saya cek gulungan dinamonya dengan multitester, ternyata ada hambatan yang tidak normal. Ini menandakan dinamo sudah lemah atau rusak.
2. Gear boks pencuci bocor – Saya menemukan rembesan air di sekitar gear boks, yang menandakan adanya kebocoran. Jika dibiarkan, air bisa masuk ke bagian dinamo dan memperparah kerusakan.
Melihat kondisi ini, saya menjelaskan kepada pemilik rumah bahwa dinamo pengering harus diganti dengan yang baru, begitu juga dengan gear boks pencuci. Setelah mendapat persetujuan, saya segera mulai proses perbaikan.
Proses Penggantian Dinamo dan Gear Boks
Saya pertama-tama melepas dinamo lama dengan hati-hati. Setelah itu, saya membersihkan area sekitar dan memasang dinamo baru dengan spesifikasi yang sesuai. Kemudian, saya lanjut mengganti gear boks pencuci, memastikan tidak ada kebocoran lagi setelah pemasangan.
Setelah semua komponen terpasang, saya kembali merakit mesin cuci dan melakukan uji coba. Saya nyalakan mode pencucian terlebih dahulu—mesin bekerja dengan baik tanpa kebocoran. Lalu saya tes mode pengeringan, dan kali ini kipas dinamo berputar dengan kencang seperti seharusnya.
"Alhamdulillah, mesin cucinya sudah bisa dipakai normal lagi, Bu," kata saya setelah memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
Ibu itu tampak lega. "Wah, terima kasih banyak, Mas. Jadi nggak perlu peras baju manual lagi, pegel rasanya," katanya sambil tersenyum.
Saya pun membereskan alat-alat servis saya dan memberikan beberapa tips perawatan agar mesin cuci lebih awet. Setelah berpamitan, saya melanjutkan perjalanan ke lokasi servis berikutnya, merasa puas karena bisa membantu pelanggan menyelesaikan masalahnya.
0 Komentar